Popular Trailers

Action / Adventure

Acara IBTE Hari Ini Di Bandar Kebi Menarik Perhatian Internasional

Selamat pagi Acara sehat Bersama IBTE Brinei darussalam. Acara dimulai sejak pagi ini . Dan lokasi tempat acara sudah ramai dikunjungi dari pukul 05:00 pagi waktu brunei kebi.
Menurut keterangan, pengunjung datang dari mulai umur kanak kanak hingga dewasa, pameran ini sengaja di lakukan untuk memingkatkan sehat pagi.

Dalam acara ini mampu mrnarik perhatian dunia terutama negara tetangga malaidia dan singapore. Adalah sesuatau kegiatan yang terus dan harus dilakukan untuk setiap daerah . Karena dengan adanya kegiatan seperti ini bisa menghilangkan penyakit stres ! Salah satu komentar warga negara asing..
Acara ini juga ada berbadgai kegiatan yang menarik untuk di kunjungi seperti JALAN PAGI , BERSEPEDA, BERJUALAN SEHAT.
Nah fari sebuah refresing seperti ini sangat dianjurkan untuk menghilangkan rasa stres yang ada pada diri manusia. Dan kegiatan seperti ini dangat di tuntut dan di anjurkan , salah satu koment warga brunei. ( ELCI ).

lanjutkan membaca...

Santai Habib Rizieq Sihab Skak Mat Kicauan Presiden Jokowi


Kicauan Presiden Joko Widodo dalam akun Twitternya @Jokowi yang meminta aparat kepolisian menindak organisasi massa yang melawan hukum, ditanggapi Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab.

Dalam blog pribadinya di www.habibrizieq.co, Rizieq Shihab menyindir Presiden Jokowi yang dinilai kurang tegas terhadap Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang terjerat dalam kasus penistaan agama.

Dalam blog pribadinya itu, Rizieq Shihab menulis, "Mr Jokowi tegas terhadap Ormas yang melawan hukum dan resahkan masyarakat, tapi impoten dan sontoloyo terhadap Ahok yang melanggar Hukum dengan menista Agama dan meresahkan secara nasional."

Belum lama ini Presiden Jokowi menginstruksikan aparat kepolisian menindak tegas ormas-ormas yang melakukan aksi anarkis dengan sweeping pusat perbelanjaan yang menggunakan atribut-atribut keagamaan non muslim jelang Natal dan Tahun Baru.

Hal ini menyusul aksi sweeping yang dilakukan FPI di sejumlah pusat perbelanjaan di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu terkait fatwa MUI Nomor 56 Tahun 2016 tentang hukum penggunaan atribut keagamaan non-muslim. Sebagai ormas, FPI sering melakukan sweeping.

Perintah itu disampaikan Presiden Jokowi dalam memberikan arahan kepada para perwira menengah dan perwira tinggi Polri di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/12/2016).

Sumber: NETRALmedsos

PARAH !!! Nama SBY Mulai Muncul di Sidang Kasus Korupsi e-KTP


Jakarta – Anas Urbaningrum yang merupakan mantan ketua Fraksi Partai Demokrat mengungkapkan jika tidak secara spesifik mengetahui proyek dari e-KTP. Terlebihm hingga mengeluarkan perintah khusus untuk mengawal proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut.

Anas Urbaningrum
“Yang saya tahu, ini porgram atau kebijakan pemerintah untuk perbaiki administrasi nasional. (Proyek) jangka panjang,” ungkap Anas saat bersaksi untuk terdakwa mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri Irman dan Sugiharto, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi jakarta, Kamis (6/4/2017).
Meski demikian, Anas melanjutkan, dari mulai Fraksi Demokrat di DPR RI, pengurus Partai Demokrat, hingga kader, mendapat arahan dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mendukung seluruh program pemerintah.
“Memang ada arahan dari ketua dewan pembina, kebetulan dijabat Presiden (SBY),” pungkasnya.
Namun tidak ada arahan khusus untuk mengawal proyek tertentu, kecuali untuk menggagalkan pansus Bank Century. Sebab, dia mengaku di proyek KTP-el tak dimintai atensi khusus dari pimpinan partai atau perwakilan di Komisi II DPR.
Anas pun membantah ikut terlibat dalam pembahasan karena hanya delapan bulan duduk di DPR. Setelah dilantik Oktober 2009, dia mengaku telah mundur pada Juni 2010 karena terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat. (Yayan – harianindo)


Jokowi Minta Menterinya Siap-siap Pindah Ibukota



Pemindahan ibukota negara Republik Indonesia dari Jakarta ke Palangka Raya, Kalteng, tampaknya bukan lagi hanyar sekadar wacana.
Pasalnya, saat ini pemerintah pusat telah mulai melakukan persiapan-persiapan terkait hal itu.
Bahkan menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Bambang Brodjonegoro, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan sejumlah Menterian dan lembaga terkait lainnya, untuk mematangkan rencana pemindahan ibukota.
“Pak Presiden sangat serius soal ini (pemindahan ibukota), dan sudah menugaskan beberapa kementerian dan lembaga terkait untuk mempersiap termasuk Bappenas, untuk melakukan persiapan terkait rencana itu. Dan kita juga sudah membuat time table (jadwal kerja) nya,” kata Bambang, menjawab pertanyaan Kalteng Pos di sela meninjau terminal penumpang baru Bandara Tjilik Riwut, Kamis (6/4). 
lanjutkan membaca ...

WADUH !!! Perempuan Ini sebut Jokowi Raja Kodok DI acount Facebook Net : Ketangkep mewek

Menjadi orang nomor satu di Indonesia memang bukanlah hal yang mudah. Itulah yang tampaknya sedang dirasakan oleh presiden Joko Widodo. Tak semua orang menyukai kinerja Jokowi. Banyak pro dan kontra yang menghiasi dua tahun kepemimpinan mantan Wali Kota Surakarta tersebut. 
Bahkan banyak cara yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk menjatuhkan Presiden Indonesia ke-7 ini. Meskipun sering diserang dan dihina oleh berbagai penjuru dan berbagai celah, sepertinya Jokowi tak terlalu ambil pusing dengan semua itu. Seperti mengerti jika tak semua orang akan pro dengan dirinya, Joko Widodo


bahkan hanya menanggapi hal-hal yang selalu menjelekkan dirinya dengan senyuman. Baru-baru ini publik dihebohkan dengan unggahan facebook seorang wanita bernama Indrisantika Kurniasari di akun Facebook miliknya. Wanita tersebut dengan terang-terangan menghina Jokowi yang sedang menggunakan pakaian adat raja Maluku.


Dalam unggahannya, Indrisantika bahkan menyebut Presiden Jokowi dengan sebutan yang sangat kasar 'Raja Kodok'. Ibu dua anak itu bahkan menyebut jika Jokowi ingin bersaing dengan Raja Arab Saudi, King Salman. Hal tersebut diketahui dari unggahan akun gosip @lambe_turah, Sabtu (25/2/2017). Tingkah ibu muda tersebut tak pelak mendapat nyinyiran dan sumpah serapah dari para netizen.
@zakiyaoutfitms, "Ciyeee, pengen dibully orang se Indonesia ciyee , bangga gitu yakk,"

@syahdina_f, "Ibu2 yg ga ada kejaan, bukannya ngurusin anak malah nyakitin orng lain. Di doain semoga anak ibu bisa jadi presiden, dan ga di lecehin kaya gitu. Bego,"

@dinikaniasiap, "in mental aja ya bu (emoji) pesen saya lain kali jangan sok"an mncoba komen presiden deh buuu, salah nyari lawan ibu nyaaaahhh (emoji),"

@nellynosepa, "Naudzubillah yah... aamiin smoga saat kta memutuskan brhijab istiqomah gk menghina org lain pa lg nympahin n ngancem2.. udah ibu2 pula kan malu yah klo yg waras mah hehehe @safira_wr,"


Setelah ditelusuri akun facebook atas nama Indrisantika Kurniasari, wanita yang dengan terang-terangan menghina orang nomor satu di Indonesia tersebut memang getol dalam mengkritik pemerintahan pimpinan Jokowi. Presiden Joko Widodo memakai pakaian adat tersebut karena mendapat gelar 'Upu Kaletia Kenalean Dantul Po Deyo Routnya Hnulho Maluku'.


Di mana artinya yakni bapak pemimpin besar yang peduli terhadap kesejahteraan hidup masyarakat adat Maluku dari Majelis Latupati Maluku. Penghargaan tersebut diberikan pada hari Jumat (24/2/2017) pagi oleh Ketua Majelis Latupati Maluku Bonifaxius Silooy, di Ambon, Maluku. Penganugerahan didahului dengan pasawari adat berupa pemasangan jubah kebesaran, kain ikat pinggang, mahkota kebesaran, dan pemberian tongkat komando adat.


Sumber;tribunnews.com

7 Mantan Tentara GAM Siap Tempur Bela Umat Islam Di Indonesia

Setelah deklarasi Aceh Merdeka oleh Teungku Hasan di Tiro di Gunung Halimon, Pidie pada 4 Desember 1976, kita cukup banyak mendengar cerita-cerita heroik pejuang Gerakan Aceh Merdeka. Kita mendengar cerita keberanian, kebal peluru dan ilmu bisa menghilang. Keahlian ini yang membuat mereka sangat ditakuti oleh TNI dan disegani oleh masyarakat. Untuk mereka para pejuang GAM ini, masyarakat menyebutnya sebagai awak ateuh atau orang dari gunung, yang menunjukkan para pejuang GAM ini bergerilya di hutan-hutan Aceh. Ini beberapa pejuang yang namanya sempat berkibar di Aceh dan sangat dicari oleh aparat keamanan.

Surya Darma alias Robert
Tahun 90-an, Surya Darma atau Robert sangat terkenal di Aceh. Dia pejuang GAM yang sangat ditakuti dan diburu oleh aparat keamanan saat itu. Foto-fotonya bersama para pejuang GAM lainnya begitu mudah kita temukan di pos kamling. Dia gencar beraksi pada 1989-1992 di kawasan Aceh Timur dan Aceh Utara.


Tapi, siapa sebenarnya Robert? Dia merupakan putra Minang asli, yang lahir di Lampaseh, Banda Aceh, dengan nama Surya Darma. Pada tahun 1985, prajurit satu dari Batalyon 113 Kota Bakti, Pidie ini pernah dikirim oleh kesatuannya ke Timor Timur (kini Timur Leste) untuk memerangi pasukan Fretelin.


Konon, sepulang dari Timor Timur, Robert membuat ulah memukul anggota Polisi Militer saat nonton di Bioskop Beringin. Atas ulahnya tersebut, Robert dihukum oleh komandannya dan sempat dititipkan di LP Sigli. Setahun kemudian, Robert kembali membuat heboh dengan membobol kas berisi uang kontan bernilai ratusan juta rupiah milik PT Arun. Karena terus bikin ulah, Robert akhirnya dikeluarkan dari dinas militer. 

Sejak lama Robert bersimpati pada perjuangan GAM. Ketika ditahan bersama tahanan GAM di sebuah sel di Batalyon 113 Kota Bakti, Robert melihat para pejuang GAM tetap Salat walau di penjara. “ABRI yang digaji pemerintah malah berjudi, minum minuman keras. Sejak itu saya tertarik dan terlibat dalam GAM. Banyak anggota ABRI juga bersimpati pada GAM,” kata Robert dalam sebuah wawancara dengan Majalah Forum Keadilan, 11 Januari 1999.


Suatu kali, setelah memukul seorang Camat di Batee, Pidie, Robert bersama Arjuna berhasil meloloskan diri dari kejaran aparat. Dia pun memilih lari ke Malaysia. Pada Tahun 1993, Robert dihukum mati secara in absentia oleh Pengadilan Negeri Lhokseumawe.


Arjuna

Selain Robert, pejuang GAM yang namanya berkibar antara tahun 1989-1992 adalah Arjuna. Beda dengan Robert, Arjuna adalah eks Libya (1988-1989), dan dikenal sangat berani serta ahli merancang serangan. Dia pun termasuk intelektual GAM, jebolan dari Fakultar Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala. Tak heran, setahun setelah bergabung dengan GAM, Arjuna dipercaya menjadi komandan pasukan GAM Wilayah Pidie.


Arjuna termasuk angkatan terakhir (1989/1990) yang dikirim berlatih militer ke Libya bersama Ahmad Kandang. Sementara angkatan pertama yang berlatih di Libya yaitu Muzakkir Manaf juga Ismail Syahputra, juru bicara ASNLF GAM yang diculik di Medan.


Di dalam pasukan GAM, Arjuna dikenal dengan nama Rambo, tokoh film Hollywood dalam perang Vietnam. Ini wajar karena lelaki brewok ini sangat lihat dalam taktik perang gerilya. Dia masuk list aktivis GAM yang paling diburu aparat keamanan. Merasa tak aman terus berada di Aceh setelah terlibat pemukulan seorang Camat di Batee, Pidie, Arjuna meloloskan diri ke Malaysia tahun 1992. Di sana ia bekerja serabutan. 
Terakhir pada 1997, dia pulang ke Aceh. Ia masuk lewat Pelabuhan Peureulak Aceh Timur yang relatif sepi dari ingar bingar pergolakan. Ia kembali ke Bireuen sebentar, dan selanjutnya hijrah ke Bekasi. Ia memilih menjadi pedagang kelontong dan sayuran di Pasar Bekasi. Garis perjuangannya pun melunak. Terakhir ketika pulang ke Bireuen sekitar tahun 2001, Arjuna dieksekusi. Konon dilakukan oleh gerakan yang dulu pernah dibelanya.


Ahmad Kandang

Nama aslinya Muhammad Rasyid. Tapi dia lebih dikenal dengan nama Ahmad Kandang. Pasalnya, ia lahir dan tinggal di Desa Meunasah Blang Kandang, Muara Dua, Aceh Utara. 
Akhir Desember 1998, Ahmad Kandang menjadi pentolan GAM paling dicari aparat keamanan. Ia dituding sebagai dalang pembunuhan sejumlah anggota ABRI. Hal itu pula yang mendorong ABRI (kini TNI) melancarkan Operasi Wibawa ’99 yang menjadikan Aceh sebagai medan perang. Sebagai operator lapangan, tak mudah bagi TNI menangkap Ahmad Kandang. Ia dilindungi oleh pasukan dan masyarakat Kandang.


Ahmad Kandang dikenal sebagai Robinhood-nya Aceh. Pelaku utama pembobolan Bank Central Asia (BCA) Lhokseumawe pada Februari 1997 ini sangat dicintai masyarakat. Ia sering membagi rezeki kepada penduduk di kampungnya. Ini pula yang membuatnya selalu dijaga oleh masyarakat.


Pada pertengahan November 1998, misalnya, saat sepasukan Brimob telah mengepung rumah Ahmad Kandang, mereka tak berani menembak panglima GAM Pasee tersebut karena di dalam rumah tempat persembunyiaan Ahmad ada ibu dan bayi. Warga bahkan membentuk pagar betis untuk melindunginya. Kesempatan itu digunakan oleh pejuang ini untuk kabur dan melarikan diri.


Ahmad Kandang dikenal ahli perakit bom. Banyak bom yang dipasang untuk menghadang laju operasi TNI dibuat olehnya. Tapi, nasibnya tragis, karena dia meninggal karena bom yang dirakitnya meledak. Padahal, bom itu dia siapkan untuk menghadang iring-iringan TNI.


Ishak Daud

Selain Ahmad Kandang, nama tokoh GAM yang juga paling diburu aparat keamanan adalah Teungku Ishak bin Muhammad Daud atau lebih dikenal dengan Ishak Daud. Penglima GAM Wilayah Peureulak ini punya postur tubuh tinggi-tegap. Wajahnya juga ganteng dan mirip bintang film India.


Ishak lahir di Desa Blang Glumpang Kuala Idie, Kecamatan Idie Rayeuk, Aceh Timur pada 12 Januari 1960. Ia adalah anak pertama dari pasangan Muhammad Daud bin Tengku Basyah dan Nuriah. Semasa kecil, Ishak tinggal di lingkungan desa yang rata-rata hidup di bawah garis kemiskinan. Ayahnya bekerja sebagai nelayan sedang ibunya berjualan kue. 
Merasa tidak pernah puas dengan kondisi itu, pada awal tahun 1984, pada usia 24 tahun, Ishak memutuskan merantau ke Malaysia. Di negeri jiran itu, Ishak Daud bekerja serampangan, sebagai kuli bangunan atau penjaga restoran. Karena tak tahan hidup seperti itu di Malaysia, Ishak Daud memutuskan merantau ke Singapore. Apalagi banyak orang Aceh di negeri singa itu. Sama seperti di Malaysia, Ishak Daud juga bekerja serabutan, dari buruh bangunan hingga sopir angkutan. Di Singapore pula Ishak Daud mulai mengenal Gerakan Aceh Merdeka, apalagi saat itu banyak aktivis Aceh Merdeka menggelar pertemuan politik. Praktis, selama bekerja di Singapore Ishak sering mengikuti pertemuan tersebut. Ini pula yang membuka wawasannya tentang sejarah Aceh.


Pada Juni 1987, Ishak akhirnya disumpah oleh Tengku Abdullah Musa sebagai anggota GAM. Apalagi Hasan Tiro yang mengendalikan GAM dari Swedia butuh pemuda Aceh untuk dididik pendidikan militer dan dikirim ke Libya. Ishak Daud termasuk dalam rombongan 40 orang pemuda Aceh yang dikirim ke Libya.


Sepulang dari Libya, Ishak Daud singgah di Singapore. Hanya 12 hari di sana, Ishak Daud pun memutuskan pulang ke Aceh melalui Pelabuhan Tanjung Balai. Dari sana ia naik bus dan kembali ke kampung halamannya di Idi Rayeuk. Awalnya dia bekerja sebagai pedagang Ikan dan diam-diam merekrut pemuda untuk terlibat GAM. 
Ishak termasuk tokoh pertama yang mengibarkan bendera Aceh Merdeka di SMA Idi Rayeuk, Aceh Timur pada 4 Desember 1989 setelah pengibaran bendera di Gunung Halimun, Pidie, yang dilakukan Hasan Tiro pada 4 Desember 1976.


Pada 20 Mei 1990, Ishak Daud menyerang pos ABRI di Buloh Blang Ara, Aceh Utara. Dalam penyerangan itu, dua tentara dan seorang pelajar SMP meninggal. Kelompok Ishak Daud juga berhasil mengambil 22 pucuk senjata M-16 dan senjata jenis Minimi. Untuk ulahnya tersebut, Ishak Daud divonis 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Lhokseumawe. Sidangnya digelar di Sabang karena dalam beberapa persidangan sebelumnya, Ishak Daud selalu dielu-elukan oleh simpatisannya. Saat itu, Ishak disebut-sebut sebagai Kepala Biro Penerangan Aceh Merdeka. 
Namun, Ishak Daud hanya sempat menjalani hukuman dua tahun saja, karena pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, 21 Mei 2000, Ishak Daud dibebaskan. Ishak memutuskan kembali bergabung dengan GAM, posisi terakhirnya sebagai Panglima GAM Wilayah Peureulak-Teumieng. Ishak meninggal dalam sebuah penyergapan oleh TNI pada akhir tahun 2003.


Abdullah Syafie

Teungku Abdullah Syafie atau Teungku Lah adalah Panglima GAM yang sangat karismatik, disegani kawan dan ditakuti lawan. Di kalangan pasukannya Teungku Lah dikenal sangat tegas namun sopan. Ia juga santun dan bersahaja. Saya merasakan kebersahajaannya ketika suatu kali menjumpainya di sebuah kampung di Glumpang Baro, Pidie. Dia sangat ramah. Saya disapanya ‘Aneuk Muda’. Selama tiga jam lebih saya duduk dan berbicara dengannya. Kebetulan Teungku Lah sedang beristirahat di kampung saya waktu itu. Rasa kagum saya pada sosok yang sangat dicintai pasukannya itu setelah beliau berceramah di masjid kampung saya. 
Teungku Lah adalah pemimpin sayap militer GAM. Dia pernah menjabat sebagai Panglima GAM Wilayah Pidie, dan terakhir sebagai Panglima Gerakan Aceh Merdeka seluruh Sumatera. Konon, lebih 20 tahun Teungku Lah memimpin gerilyawan GAM di kawasan Bireuen.


Teungku Lah tidak mendapat pendidikan militer di Libya, seperti Arjuna atau Ahmad Kandang. Inilah yang membuatnya tidak begitu suka dengan penggunaan kekerasan dalam berjuang. Kekuatan senjata hanya untuk mempertahankan diri. Hal ini pula yang membuat Teungku Lah sangat dihormati oleh tentara musuh.


Teungku Lah lahir di Desa Matanggeulumpang Dua, Bireuen. Ia hanya sempat bersekolah hingga kelas tiga di Madrasah Aliyah Negeri Peusangan. Keluar dari sekolah tersebut, Teungku Lah memilih belajar agama di sejumlah Pesantren di Aceh. Teungku Lah mulai terlibat GAM pada awal 1980 (ada juga kabar yang menyebutkan, Teungku Lah bergabung dengan GAM sehari sebelum Hasan Tiro memproklamirkan GAM di Gunong Halimon). 
Sebenarnya, masa muda Teungku Lah termasuk unik. Ia banyak terlihat dalam dunia teater bersama group Jeumpa. Sangat jauh dari kesan militer. Tetapi, belakangan, hal ini sangat membantu Teungku Lah dalam hal penyamaran. Mobilitas Teungku Lah tak terdeteksi. Orang Aceh menyebut Teungku Lah punya ileume peurabon (ilmu bisa menghilangkan diri). Teungku Abdullah Syafie meninggal dunia pada 22 Januari 2002 di Jiem-Jiem, Bandar Baru, Pidie dalam sebuah penyergapan oleh TNI. Sang istri dan lima pasukannya ikut syahid dalam penyerangan tersebut.


Sebelum meninggal, Teungku pernah membuat wasiat, “Jika pada suatu hari nanti Anda mendengar berita bahwa saya telah syahid, janganlah saudara merasa sedih dan patah semangat. Sebab saya selalu bermunajat kepada Allah SWT agar mensyahidkan saya apabila kemerdekaan Aceh telah sangat dekat. Saya tak ingin memperoleh kedudukan apapun apabila negeri ini (Aceh) merdeka”.


Abu Arafah

Teungku Abdul Meuthalib atau yang lebih terkenal dengan Abu Arafah adalah Panglima GAM Wilayah Meureuhom Daya. Wilayah operasional GAM Meureuhom Daya dalam struktur wilayah Gerakan Aceh Merdeka meliputi Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, hingga Arongan, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat. 
Abu Arafah dikenal militan karena sering kali menyerang patroli TNI di Gunung Geureutee, Aceh Jaya. Dia sering-kali mengultimatun pasukan TNI agar tidak melintasi wilayah kekuasaannya, mulai dari Lhoong, Aceh Besar hingga Arongan. Setiap penyerangan yang terjadi terhadap TNI di lintasan pegunungan itu diklaim dilakukan oleh pihaknya. Suatu kali, pasukannya menyerang pasukan pengamanan bahan logistik TNI BKO Kecamatan Jaya yang mengakibatkan Prada Suprianto, anggota TNI dari Kesatuan 320/Siliwangi luka parah.


"Kita memang mempersiapkan serangan itu, untuk mengingatkan mereka agar jangan menakali masyarakat," kata Arafah kepada media ketika itu.


Abu Arafah juga mengajak TNI berperang secara terbuka dengan pasukannya. Pasalnya, setiap selesai kontak senjata dengan GAM, aparat TNI/Polri sering mengasari masyarakat. Namun, ajakan perang tersebut mendapat larangan dari ulama, apalagi seruan tersebut dilakukan pada bulan Ramadhan. Para ulama cemas, karena Abu Arafah mengancam akan menyerang pos TNI jika tak mau meladeni ajakan berperang di lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk.


"Kami menghormati dan menghargai imbauan ulama dan tokoh masyarakat itu sepanjang pihak TNI/Polri tidak mengganggu dan menindak masyarakat secara kasar," kata juru bicara AGAM Wilayah Meureuhom Daya, Abu Tausi, mewakili Abu Arafah. 
Abu Arafah meninggal dunia dalam kontak senjata dengan pasukan TNI di Aceh Jaya, pada 10 Oktober 2002. Panglima legendaris GAM Meureuhom Daya ini dikebumikan di kampung halamannya, Krueng Tunong, pada Jumat (11/10/2002) sore.

Sekalipun Abu Arafah meninggal, namun GAM Wilayah Meureuhom Daya tetap menyembunyikan informasi meninggalnya panglima yang sangat mereka hormati itu. Hal ini dilakukan agar tidak meruntuhkan mental para pasukan di lapangan.


Saiful alias Cagee

Amiruddin atau Saiful alias Cagee bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka pada tahun 1998. Ketertarikannya bergabung dengan GAM setelah berkenalan dengan Mirik, Saiful alias Cage masih sebagai prajurit biasa di kamp 09 (kosong sikureung) Palu Beueh Awee Geutah. Saat itu, petinggi GAM di kawasan itu adalah Husaini Franco, Razali dan beberapa orang lainnya. Sekali pun masih baru dalam GAM, Cagee sudah dikenal sangat berani dan nekat.




Cagee menjadi komandan operasi khusus pada tahun 2002, karena sangat senang bertempur. Pasukan ini dibentuk tahun 2001 oleh GAM Daerah III Batee Iliek. Pada tahun 2002 pula, Cagee membentuk kamp Gurkha di Gampong Darul Aman, Peusangan Selatan. Tapi karena kondisi makin genting, dia memecah pasukannya menjadi tujuh regu, dua di antaranya bernama regu Singa Bate (dengan komandannya Mirik) dan regu Geubina yang dikomandani oleh Obeng. Setelah CoHA, Cagee menyatukan kembali pasukannya di Gurkha, agar pasukan GAM tidak tersebar-sebar.

Cagee yang dikenal pemberani ini pernah membanting stempel KPA Wilayah Bireuen di hadapan para petinggi GAM setelah mengusung Zaini Abdullah-Muzakkir Manaf sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh pada Pilkada 2012. Entah karena sikapnya tersebut, pada Jumat (22/07/12) Cagee ditembak mati di depan tokonya, Gurkha, di Matanggeulumpang Dua, Bireuen.


Selain nama-nama di atas, sebenarnya, masih cukup banyak pejuang GAM yang legendaris dan ditakuti oleh TNI, seperti Ayah Muni (panglima operasi wilayah GAM Aceh Besar), Abu Hendon, panglima GAM Wilayah Deli yang meledakkan bom di kota Medan, atau Keuchik Umar, panglima GAM di Pidie. Ada juga Udin Cobra, komandan operasi GAM di Pidie yang dikenal sangat jago taekwondo, Pawang Rasyid yang namanya sangat dikenal di kawasan Geumpang dan Tangse, Rahman Paloh di Pasee yang pernah menembak pesawat tempur TNI dari pucuk pohon kelapa, Teungku Bari, komandan operasi GAM Batee Iliek, dan masih banyak lagi. Mudah-mudahan nanti kita punya waktu menulis tentang mereka secara panjang lebar, sebagai bagian dari mengingat mereka. [diolah dari berbagai sumber]

Parah !!! Turkistan, Negeri Muslim Yang Dicaplok China: Pelajaran Untuk Indonesia

Bus terakhir mulai berjalan membawa para mahasiswa menuju kampus. Aku duduk santai di kursi paling depan, memangku sebuah ransel coklat kesayangan.

Tetiba saja aku merasa ada yang kurang, ooh aku sadar ternyata aku lupa membawa tugas kampus yang sudah ku tulis tadi malam hingga jam dua subuh. Aku segera meminta supir untuk memberhentikan bus dan membuka pintu.

Aku turun lalu kembali menuju asrama. Setelah mengambil tugas, aku langsung turun mencari tumpangan.

Aku berdiri di depan asrama berharap ada yang berbaik hati memberikan tumpangan gratis ke kampus.



Alhamdulillah Allah kabulkan. Sebuah mobil yang aku tak ingat apa mereknya, yang ku tahu mobil itu masih baru dan berbentuk mirip seperti Honda CRV, berhenti di hadapanku.

"Mau kemana? Ayo ikut." Ajaknya ramah, dengan Bahasa Arab.

"Mau ke Jamiah?." Tanya ku balik.

"Iya, ayo! Naik cepat."

Aku langsung naik. Aku duduk disisi kanannya.

Dia mulai menginjak pedal, lalu mobil pun melaju.

"Apa kabar akhi? Sehat?" Tanya pria berwajah Turki itu.

"Alhamdulillah sehat. Anta apa kabar?"

"Sehat alhamdulillah, oya dari Indonesia atau Malaysia?".Mobil mulai memasuki jalan raya. Kaca mobil sedikit terbuka. Angin musim dingin masuk menyentuh wajah. Hari ini tidak terlalu dingin, sekitar 20°C.

Sepertinya musim dingin sudah hampir selesai.

"Dari Indonesia. Anta dari mana?"

"Ana dari Turkistan, tau Turkistan? Turkistan itu dibawah Ch*na." Jelasnya.

"Ooh iya. Masih Asia berarti ya. Gimana kehidupan di Turkistan?" Tanyaku.

"Akhi, kehidupan kami jadi begitu porak-poranda semenjak Ch*a masuk ke negara kami. Sekarang saja passport ana tertulis Ch*a."

"Apa?? Kok bisa? Bukannya Turkistan negara sendiri?? Kok bisa pasportnya C*in*?" Tanyaku heran. Dia menarik nafas panjang seakan ada beban berat yang dia pikul.

"Ana sudah 9 tahun tidak pulang ke Turkistan." Keluhnya

"Loh?? Kok bisa??"

"Begini akhi, sekitar 60 tahun yang lalu, mereka orang-orang Ch*na datang baik-baik ke negara kami, bekerja, melancong, dll.

Dengan berjalannya waktu, pemerintahan kami lalai dan menganggap keberadaan mereka biasa saja.

Padahal pergerakan mereka masif, diam tapi pasti, targetnya panjang. Lalu jumlah mereka semakin banyak, banyak yang sudah mengambil warga negara Turkistan.

Pemerintahan kami tetap tidak sadar. Dan akhirnya mereka (Ch*na) melakukan kudeta. Presiden kami mereka bunuh.

Pemerintahan jatuh ke tangan mereka. Pada saat kudeta itu, ratusan ribu pribumi pindah ke bermacam negara lain. Karena kekejaman kekuasaan Ch*na. Dulu mereka hanyalah tukang sapu, sekarang kami yang mereka sapu." Jelasnya panjang."Lalu bagaimana kehidupan disana?" Tanyaku balik.

"Disana semuanya serba ketat akhi. Kenapa ana sudah 9 tahun tidak balik ke Turkistan?! Karena mereka melarang siapapun pergi belajar ke negara Islam.

Klik tautan ini untuk videonya DISINI !!!ib
Ketika pembuatan pasport mereka mensyaratkan tidak boleh pergi ke Negara Islam, seperti Saudi dan Turki. Akhirnya ana bilang bahwa ana mau kuliah ke Jepang, dari Jepang ana ke Saudi. Mereka berikan izin.

Nah, jika kembali ke Turkistan, lalu mereka lihat di passport tertulis negara Islam. Ana akan dipenjara kurang lebih 10 tahun.

Di Turkistan sekarang ini, setiap hari orang-orang Ch*na berdatangan ke Turkistan, ribuan orang. Mereka diberikan tempat tinggal, diberi pekerjaan dan fasilitas. Sedangkan orang orang pribumi, dikekang bahkan diusir." Terangnya dengan raut muka yang begitu sedih.

Mobil kami masih melaju di jalan raya, dengan kecepatan 90-100 km/jam. Sudah setengah jarak yang kami lewati untuk sampai ke kampus.

"Jadi gimana kehidupan muslim disana?" Tanyaku penasaran.

"Sholat dilarang, azan dilarang. Jilbab kalau warna hitam akan dirobek ditempat. Jenggot dilarang.

Setiap beberapa meter ada pemeriksaan. Handphone diperiksa, jika ada tulisan Allah atau ayat Quran maka bisa ditangkap dan dipenjara. Tidak boleh mengucapkan kata jihad. Kalau bertamu harus melapor dulu. Kalau tidak melapor tuan rumah bisa dipenjara 10 tahun. Beli pisau agak besar dilarang." Sesalnya.Sepertinya banyak hal yang susah dia ungkapkan. "Selama 9 tahun kalau liburan ana pergi ke turki, istri orang turki." Lanjutnya.

Aku bisa bayangkan bagaiman kehidupan mereka. Berat, terkekang, terjajah.

"Ya Allah! Jaga negaraku tercinta. Jaga Indonesia. Dan biladal muslimin." Doaku dalam hati.

"Sekarang di Indonesia, mereka (Ch*n*), semakin banyak saat ini. Masuk di perekonomian. Bahkan sudah masuk pemerintahan."

Curhatku, aku mulai khawatir dengan keadaan negaraku saat ini. Mobil kami sudah hampir tiba di kampus.

"Wah.. akhi! Jangan sampai kalian tertidur atau lalai sedikitpun. Jangan sampai pemerintah kalian menganggap enteng hal ini. Keberadaan mereka merusak sekali. Mereka seperti tak punya keprimanusiaan. Egois." Tegasnya. Mobil kami tiba di kampus.

Dan akhirnya aku mengucapkan terima kasih atas tumpangannya. Sebelum turun dia bertanya.

"Akhi! Mau jadi orang kaya?" Senyum merekah di wajahnya.

"Semua kita mau kaya." Jawabku

"Kalau begitu, jual kucing-kucing yang ada di negaramu ke Turkistan. Sebab kucing-kucing di sana harganya sangat mahal. Karena jumlahnya sudah sangat sangat sedikit. Sudah habis dimakan orang Ch*na (non muslim tentunya)."

Semoga Allah jaga tanah air tercinta. Aamiin ya robbal'alamin. [

Bus Kota Brunei Masuk Nominasi 3 Besar teraman dan Terlayak Di Asia

DI BRUNEI SOPIR BUS KOTA LEBIH SANTUN

SALAH satu kenyamanan yang dapat dinikmati para pendatang di
Bandar Seri Begawan, ibu kota Brunei Darussalam ialah kenyamanan naik
bus kota. Berbeda dengan warga Jakarta yang selalu berdesakan dan
mesti menjalani kesengsaraan lain tatkala berada di dalam bus kota,
di Brunei semua bus kotanya hampir selalu tidak terisi penuh.

Penumpangnya pun hampir semuanya tenaga kerja asing, termasuk tenaga
kerja Indoensia (TKI) yang tengah mengadu nasib di negara itu. Warga
setempat pada umumnya terbiasa dan dimanja dengan kenyamanan mobilnya
masing-masing.

Kenyamanan lain yang bisa dirasakan di dalam bus kota berwarna
ungu itu, ialah kebiasaan sopir-sopirnya yang dapat berperilaku
tertib di jalan raya. Tidak akan dijumpai sopir bus kota mengerem
mendadak kendaraannya, menaikkan penumpang di bukan tempat tunggu
penumpang, menabrak lampu merah, memotong kendaraan di belakangnya,
atau mendahului bus kota di depannya, apalagi kebut-kebutan. Naik bus
kota di Bandar Seri Begawan dan kota lain di Brunei Darussalam,
semuanya adem ayem, seperti ademnya suasana di dalam bus yang selalu
tidak dijejali penumpang.Realitas seperti itu, tentunya sangat berbeda jauh dengan
kebiasaan sopir-sopir bus kota, angkot, dan kendaraan lain di Jakarta
dan kota lain di Indonesia. Gara-gara kelakuan sopir yang tidak
disiplin, lalu-lintas kendaraan pun kerap semrawut. Namun anehnya,
sebagian sopir-sopir yang biasa semau gue ketika berkendaraan di
Indonesia, akhirnya bisa berubah saat menjadi sopir bus kota di
Brunei.

"Kami harus ikut peraturan di sini. Kalau tidak pasti akan
terkena denda terus, karena melanggar lalu-lintas dan ditangkap
polisi. Kalau satu kali pelanggaran saja terkena denda 50 ringgit,
habis uang gajian saya," kata Azir (35), Kamis (28/9), salah seorang
sopir bus kota di Brunei Darussalam. Ayah dua anak asal Tulungagung,
Jawa Timur itu sudah 14 bulan menjadi sopir negara kaya minyak
tersebut. Sebelum mengadu nasib di Brunei, Azir adalah sopir bus
antarkota antara Surabaya-Trenggalek.

Bagi Azir, menjadi sopir di Brunei telah mengubah kebiasaannya
yang kadang ugal-ugalan di jalan raya. Itu semua bisa dilakukannya,
karena ketatnya peraturan lalu-lintas di Brunei. "Pada awalnya, saya
mengalami kesulitan juga menjadi sopir di Brunei ini, karena sudah
terbiasa berkendaraan di Indonesia. Tetapi lama-lama saya terbiasa,"
katanya.Salah satu hal sepele yang sempat menyulitkannya ketika pertama
kali menyopiri bus di Brunei ialah memberi kesempatan kepada
kendaraan lain yang berjalan searah untuk lewat terlebih dahulu, saat
bus kotanya hendak berangkat dari halte. Kesabaran dibutuhkan sopir,
karena harus menunggu hingga lajur jalan yang akan dimasuki bus
setelah keluar dari halte benar-benar sepi. Semua sopir bus kota di
Brunei yang terpantau Kompas selama beberapa hari, melakukan
kebiasaan itu.

Kebiasaan lain yang kini dijalani Azir adalah memberangkatkan bus
sesuai jadwal dari terminal. Meskipun hanya baru ada seorang
penumpang atau bahkan tidak ada seorang pun penumpang, dia akan tetap
memberangkatkan busnya.

Sampai bisa patuh begitu, berapa sih Azir digaji pengusaha bus
kota di negara tetangga itu? "Tidak banyak, kalau dirupiahkan hanya
sekitar Rp 1,5 juta per bulan. Jumlah sebesar itu pun bisa saya
dapatkan dengan menjadi sopir bus di Indonesia. Namun saya mulai
betah di Brunei ini, karena tidak lagi merasa tegang di jalan. Kalau
di Indonesia, setiap hari pasti kebut-kebutan untuk menguber
penumpang," tutur Azir yang seperti sopir lain menerima pula sejumlah
komisi dari pendapatan bus kota.

Zaini (42) asal Jember juga telah sekitar setahun ini menjadi
salah seorang sopir bus kota di Brunei. Sebelumnya, dia telah sekitar
19 tahun menjadi sopir truk di daerah asalnya. Sama seperti Azir,
Zaini pun merasakan ketenangannya dalam menjalankan bus di Brunei.
Seperti ratusan sopir bus lain di Brunei dari berbagai negara seperti
Banglades dan Filipina, Zaini pun patuh pada semua peraturan
berlalu-lintas.

Memanas !! Koment HABIB : Di Tahun 2012 Habib Selon Minta KH Said Aqil Siradj Diperiksa Otaknya

Di tengah para kyai NU dan warga NU Jember sedang sibuk menghadapi serangan syiah di antaranya warga NU dibacok orang Syi’ah, tahu-tahu ketua umum PBNU KH Said Aqil Siradj yang dikenal membela syiah tampaknya pura-pura tidak tahu. Justru Said melontarkan kata-kata yang pedas terhadap kelompok yang disindirnya karena membela Islam.
Membela Islam kok malah disalahkan, jadinya yang menyalahkan itu agar diperiksa otaknya.
Inilah beritanya.

Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj yang dinobatkan sebagai Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dalam sambutannya di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (1 Juni 2012), mengatakan, hari ini tidak ada lagi prasangka (suuzon) diantara ormas Islam. LPOI dideklarasikan bukan karena untuk kepentingan politik ataupun kekuasaan, tapi persaudaraan dengan semua umat Islam. Biar beda tapi sama.

“Pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari, sepulang dari Makkah bercita-cita untuk mewujudkan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniyah. Adapun ukhuwah Islamiyah adalah sebuah ikatan persaudaraan yang didasarkan oleh iman dan akidah yang sama. Dengan spirit persaudaraan, apapan mahzabnya, apapun ormas, dan tempat kelahirannya, kita adalah bersaudara.”Said Aqil mengatakan, untuk menghindari sikap jumud, radikal, dan teroris, ukhuwah Islamiyah saja tidak cukup, harus disertai dengan ukhuwah wathoniyah, yakni persaudaraan sebangsa dan setanah air, apapun agamanya.

“Ukhuwah Wathoniyah saja juga tidak cukup, nanti bisa jadi abangan dan sekuler. Jadi harus menyatu antara ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathoniyah. Seperti kita ketahui, bahwa Indonesia terdiri dari 17 ribu pulau, 400 suku, diapit oleh dua negara besar. Cina dan Australia tidak senang jika umat Islam Indonesia kuat,” kata Said.

Di satu sisi, lanjut Said Aqil, kalau Islam di Indonesia terlalu keras, maka negara ini akan di “Irakkan”, di “Afghanistankan”, di “Libyakan”, dan di “Syiriakan”. Kalau Islamnya terlalu lemah, juga pasti akan diinjak-injak.“Kalau kebenaran dikalahkan oleh kepentingan politik golongan pasti ancur,” ujarnya.Said menjelaskan, kita sepakat Indonesia adalah negara kebangsaan, bukan negara agama. Indonesia adalah negara Darussalam bukan Darul Islam. “Tujuh kata yang dicoret dalam Piagam Jakarta — “berkewajiban menjalankan syariat Islam – adalah sesuatu yang eksklusif dan menimbulkan gap. Sehingga KH. Wahid Hasyim setuju agar 7 kata itu dicoret dalam Piagam Jakarta. Namun beliau mengusulkan agar ada Kementerian agama untuk menjaga kualitas pemahaman agama umat Islam di Indonesia,” jelas Said.

Said Agil Siroj juga menyindir Front Pembela Islam (FPI), bahwa seharusnya yang dibela itu adalah tanah air, bukan Islam. “Ketika itu Soekarno, Muhammad Hatta, Jenderal Soedirman bertanya kepada KH. Hasyim di Tebu Ireng, apa hukumnya membela tanah air. Jadi bukan membela Islam, seperti FPI. Tapi membela Tanah Air.”Selanjutnya dikatakan Said, jika ukhuwah Islamiyah dan wathoniyah sudah mapan, maka berlanjut pada misi ukhuwah insaniyah, yang dipersembahkan untuk dunia. Dengan demikian, dunia ini bebas perang. Setiap menyelesaikan konflik harus diselesaikan dengan dialog. “Sesungguhnya tidak ada istilah perang suci, itu sebuah kesalahan sejarah. “

Sosok ulama sekaliber Yusuf Qaradhawi saja, kata Said, tidak mampu meredam konflik di Timur tengah. Diharapkan ormas Islam yang tergabung di LPOI bisa menjadi penengah dan kekuatan sosial, civil society, penjaga keutuhan masyarakat kita.

“Jika pada 1 Juni lalu terjadi Insiden Monas, maka 1 Juni 2012 LPOI ini dibentuk dan dideklarasikan. Jika sebelumnya terjadi peristiwa berdarah-darah di Monas, dan polisi tahu siapa pelakunya, maka disini kita menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara,” ungkap Said lagi-lagi menyindir FPI.Said Aqil mengingatkan, ormas apapun yang merongrong Pancasila, mengganggu stabilitas dan keutuhan NKRI harus dilarang. Anggap saja ormas yang melakukan itu adalah ormas kriminal. Tapi jika ada ormas yang memperkuat Pancasilan dan NKRI, maka harus didukung. Ini harus tegas, tidak bisa dibiarkan. “Saya mohon pada pemerintah agar tegas untuk membubarkan ormas kriminal.”

Ketika ditanya wartawan, LPOI untuk menghadapi FUI dan FPI? Said Aqil mengatakan, kita tidak sedang menghadapi siapa-siapa. “Tidak ada tandingan-tandingan,” tukas Said.  Desastian Sabtu, 02 Jun 2012

Jusuf kalla: Tuan Guru Pancor NTB Pantas dijadikan Pahlawan Nasional

Wakil Presiden Jusuf Kalla secara pribadi mendukung diusulkannya Tuan Guru KH Muhammad Zainudin Abdul Madjid (Tuan Guru Pancor) sebagai pahlawan nasional, karena mengingat jasa-jasa beliau yang besar bagi bangsa dan negara.
Bagi saya sendiri tentu akan memberikan dukungan, karena jasa beliau tidak jauh berbeda dengan pahlawan nasional lainnya,” kata Wapres di Jakarta, Rabu (5/4
Wapres memberikan pandangannya dalam Seminar Nasional Dari Nahdlatul Wathan Untuk Indonesia “Jejak Perjuangan Tuan Guru KH Muhammad Zainudin Abdul Madjid (1904-1997)” di Kampus Universitas Negeri Jakarta.

Namun, menurut Wapres pemberian gelar pahlawan nasional tentunya harus melalui prosedur yang sudah ditentukan yaitu harus diusulkan dari daerah, dikaji secara akademik dan nantinya akan dinilai oleh tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah maupun Pusat (TP2GD/TP2GP).

“Saya yakin apa yg dilakukan Tuan Guru tidak kurang, tapi mungkin ada masalah dengan administrasi,” tambah Wapres.

Wapres juga meyakini bahwa Tuan Guru tidak semata-mata berjuang untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional, tapi yang paling penting adalah amal beliau dan bagi masyarakat penting untuk menjadi teladan apabila berbuat baik tentu semua akan menghormatinya.

TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah salah satu penggagas dan pengembang nasionalisme religius untuk kemerdekaan bangsa Indonesia lewat organisasi modern yakni Nahdlatul Wathan pada 1934 di kampung halamannya di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Gubernur NTB Tuan Guru Muhammad Zainal Majdi mengatakan, keharmonisan di NTB dikontribusikan sangat nyata oleh TGKH Muhammad Zainudin Abdul Masjid, karena ia membangun pendidikan agama yang inklusif.

“Itu terbangun sejak awal, maka ketika beliau membangun organisasi untuk menghimpun potensi masyarakat yang dinamakan Nahdlatul Wathan dinisbatkan untuk kemajuan tanah air,” ujar Zainal.

Lebih lanjut dia mengatakan, seminar yang digelar tersebut merupakan bagian dari proses untuk pengusulan TGKH Muhammad Zainudin Abdul Madjid sebagai pahlawan nasional.

“Mudah-mudahan tidak terlalu lama negara bisa memberikan pengakuan sebagai pahlawan nasional,” ujarnya, berharap.

Show more movies
2014 © Movieism
Designed By Templateism | Templatelib